Pertarungan Sengit Gus Ipul vs Khofifah di Jawa Timur

Kurang dari 3 bulan jelang pemungutan suara Pilgub Jawa Timur pada 27 Juni 2018, pertarungan dua calon gubernur dan wakil gubernur yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak berlangsung sengit. Siapa kini terkuat?
Sebagai petahana Wagub Jatim, Gus Ipul punya peluang lebih besar mempertahankan tahta di Jawa Timur. Hal itu diketahui dari survei-survei sebelum masa kampanye yang memang didominasi Gus Ipul. Namun pertarungan menjadi tidak mudah setelah posisi cawagub berpindah dari Azwar Anas ke Puti Guntur Soekarno.
Sementara sang penantang, Khofifah, –yang sudah dua kali gagal menjadi cagub Jatim, punya beban moral harus memenangkan pertarungan yang ketiga kali. Setelah juga dia rela mengundurkan diri dari kursi Mensos demi menjadi gubernur Jatim.
“Saya orang Jawa Timur, lahir di Jawa Timur, besar di Jawa Timur. Saya rasa kita semua pasti punya cita-cita untuk membaktikan apa yang kita masih bisa lakukan untuk daerah di mana kita dibesarkan,” ujar Khofifah soal ambisinya menjadi cagub, saat berkunjung ke kantor kumparan (kumparan.com), Rabu (8/2).
Ada 5 survei yang digelar setelah penetapan pasangan calon. Dari kelima survei itu, Gus Ipul-Puti menang dalam 3 survei yaitu KedaiKOPI, PolMark dan Charta Politika, sementara pasangan Khofifah-Emil Dardak menang dalam survei Litbang Kompas dan Poltracking.
Berikut data rinci perbandingannya:

Data survei di atas menunjukkan tidak ada yang mendominasi secara signifikan dalam hal elektabilitas. Salah satu yang akan menentukan bagi kedunya tentu menggarap suara swing voters atau mereka yang belum menentukan pilihan. Yaitu selisih suara dalam data elektabilitas di atas.
Lalu bagaimana strategi kampanye kedua kandidat?
Pasangan Gus Ipul-Puti yang hanya melaporkan dana kampanye mereka Rp 200 juta, relatif punya target kampanye yang sama dengan pasangan Khofifah-Emil Dardak yang melaporkan dana awal kampanye Rp 1,7 miliar.
Dalam kampanye terakhir misal, Gus Ipul mengunjungi pabrik kapal api, Khofifah ke pabrik rokok kretek. Gus Ipul ke pasar Mbarngkal Mojokerto, Khofifah ke pasar Sidorarjo. Pasar menjadi lokasi paling banyak dikunjungi kedua kandidat. Begitu juga acara-acara keagamanan rutin dikunjungi.
Strategi di Media Sosial
Media sosial turut berkontribusi dalam menentukan kemenangan. Di Instagram, Gus Ipul dengan akun gusipul_id, punya pengikut sebanyak 19.425 akun. Sejak ditetapkan sebagai cagub pada 12 Februari, hinga saat ini Gus Ipul sudah membuat 66 postingan.
Sementara Khofifah dengan akun khofifah.ip punya 71.594 pengikut. Namun hingga saat ini baru ada 28 postingan.
Terlihat Gus Ipul lebih aktif di Instagram, meski followersnya jauh lebih sedikit dan akun yang belum terverifikasi seperti Khofifah. Soal konten, Gus Ipul dan Khofifah sama-sama punya video blog (vlog) di Instagram. Gus Ipul memberi nama ‘Insight Gus Ipul’, Khofifah menyebutnya #KhofifahVLOG.
Di Facebook Gus Ipul punya akun @Gusipulid yang diikuti 218.430 akun dan disukai 217.992 akun. Sementara Khofifah punya akun Khofifah Indar Parawansa yang diikuti 34.094 dan disukai 33.229 akun.
Di Twitter, Gus Ipul dengan akun @GusIpul_ID punya 2.682 pengikut dengan 149 tweets. Sementara Khofifah dengan akun @KhofifahIP jauh lebih banyak punya 272.667 pengikut dan 1.687 tweets

Di atas kertas, Gus Ipul-Puti dan Khofifah-Emil relatif punya kekuatan yang sama baik dalam hal elektabilitas, kampanye di lapangan, maupun di media sosial. Kedua pasangan calon ini masih punya waktu kurang dari 3 bulan untuk
menggaet sebanyak mungkin suara dari TPS.
Siapa yang akan memenangkan Pilgub Jatim? Tunggu saja.