Survei INES: Elektabilitas Prabowo 40,2%, Jokowi Jeblok
Jakarta, jsithopi.org — Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, diprediksi bakal sengit. Dimana pemilu 2019 hanya tinggal 14 bulan lagi. KPU telah menetapkan 14 partai peserta Pemilu/Pilpres 2019 yang terdiri dari 10 partai lama dan 4 partai anyar. Begitu juga figur-figur yang akan dicalonkan sebagai Capres ataupun Cawapres terus bermunculan selain Jokowi dan Prabowo. Setidaknya ada 5 tokoh yang sudah menyatakan siap untuk menjadi Capres ataupun Cawapres.
Lembaga Indonesia Network Election Survey (INES) mencoba mengukur respon masyarakat Indonesia terkait kinerja Jokowi-JK dan pengaruhnya terhadap Pemilu 2019. Menurut Diriktur Eksekutif INES, H. Sutisna, saat pihaknya memberikan pertanyaan secara tiba-tiba kepada responden dengan pertanyaan “Jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapakah tokoh yang akan dipilih? Maka kata dia, nama Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 31,2 %. Sementara Prabowo Subianto 40,2 % dan nama tokoh lainnya sebanyak 28,6 %.
“Yang menarik adalah jawaban dari pertanyaan yang sama dengan mengunakan kertas kuisioner berdasarkan pada kinerja pemerintahan Joko Widodo- JK dan keadaan ekonomi, hasil jawabannya adalah lagi-lagi Joko Widodo hanya dipilih sebanyak 26,4%,” katanya di Jakarta, 1 Maret 2018.
Prabowo Subianto dipilih 49,2%. Nama Gatot Nurmantyo pun membayangi Jokowi dengan suara 11,9%. Kemudian sisanya memilih Ahmad Heryawan 1,1%, Agus Yudhoyono 1,1%, Harry Tanoe Sudibjo 1,3 %, Zulkifli Hasan 1,1%, Muhaimin Iskandar 2,3,%, dan tidak memilih 5,6%. Adapun alasan para responden lebih memilih Prabowo Subianto, karena merasa keadaan Ekonomi Keluarga Masyarakat (EKM) hampir 63,3% mengaku susah dan sulit.
“Dalam artian pendapatan yang didapat tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka saat ini, sehingga ada kebutuhan-kebutuhan rumah tangga mereka yang terpaksa harus diabaikan. Misalnya kebutuhan untuk membeli susu anak-anak, pakaian dan kebutuhan lauk pauk yang disediakan seperti Ikan dan daging karena harganya mahal,” paparnya.
Sementara 28,8% kata dia, responden mengaku KEKM mereka (Pas-pasan) alias tidak ada sisa pendapatan yang bisa ditabung.Dan sisanya sebanyak 4,9% menyatakan lebih atau ada peningkatan. Responden juga mengaku kurang puas dengan kinerja Jokowi-JK dari fasilitas kesehatan, tak puas dengan tidak adanya lapangan kerja, kenaikan bbm dan TDL serta perbaikan ekonomi lainya. Dari kinerja pemerintahan Jokowi-JK tersebut kata dia, sudah barang tentu akan punya pengaruh dengan pilihan masyarakat terhadap Parpol yang akan berlaga di Pemilu 2019.
Elektabilitas Partai Politik dalam Pemilu 2019 akan dipengaruhi dengan capres yang akan di usung oleh Parpol. Hal ini tergambar dari jawaban Responden bahwa 89,8% akan memilih Parpol yang mengusung Capres yang akan dipilih. Sementara 10,2 tidak memilih Parpol yang mengusung Capres yang jadi pilihannya. “Dari pemilih Prabowo Subianto hampir 67,4% responden akan memilih Partai yang mengusung Prabowo. Sementara hanya 23,8 persen saja dari pemilih Joko Widodo yang akan memilih Parpol yang mengusung Joko Widodo,” tandasnya.
Survei ini dilakukan pada 15-25 Februari 2018 dengan melibatkan 2.450 responden yang tersebar di 33 propinsi dengan tingkat kepercayaan 95% dan Margin Of Error -/+ 1.98%.
Sumber: gatra.com
Average Rating