Buku : Relasi OMS dengan Partai Politik

Read Time:1 Minute, 49 Second
Judul Buku : RELASI POLITIK OMS dengan PARTAI POLITIK : Sebuah Dinamika dan Tantangan Gerakan Sipil di Aceh
Penulis : Chairul Fahmi, Aryos Nivada, Cut Famelia, T.M. Jafar
Editor : Afrizal Tjoetra
Konsultan Ahli : Sutoro Eko
Tim Peneliti : Baiquni Hasbi, Nur Azizah, Kholilullah & Zulkarnaen
Design Cover : Arif Abdul Ghafur
Penerbit : The Aceh Institute & The Asia Foundation
Tahun Terbit : Februari 2014
ISBN : 978-602-14847-0-8

 

SINOPSIS

Relasi politik Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dengan partai politik menjadi fenomena yang sangat menarik untuk didiskusikan, disatu sisi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dianggap sebagai oposan abadi partai politik dalam struktur pemerintahan negara modern. Disisi lain, fungsi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) merupakan bagian dari fungsi kontrol terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan partai politik, fungsi kontrol yang baik adalah fungsi kontrol baik secara eksternal maupun secara internal. Dalam konteks perpolitikan di Aceh, peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) mengalami berbagai metamorfosis, dari gerakan oposisi, transformasi sampai menjadi bagian dari klientalistik atau bahkan menjadi bagian dari partai politik (korporatis).

Proses relasi politik Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dengan partai politik tidak terlepas dari kondisi perpolitikan di Aceh, dari fase konflik ke fase damai dipenuhi oleh berbagai dinamika. Ketika konflik, posisi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) cenderung menjadi oposon partai politik, dan melakukan berbagai gerakan perlawanan secara kontras, termasuk gerakan memboikot pemilu. Sebaliknya, ketika fase damai, beberapa Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) menjadi inisiator pembentukan partai politik, khususnya partai lokal.Buku ini merupakan hasil sebuah penelitian ilmiah yang memetakan relasi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dengan partai politik, pola relasi yang dibangun, serta dampak dari relasi itu sendiri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umumnya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) mempunyai relasi dengan partai politik, dan begitu juga dengan para aktivis sipil lainnya. Proses migrasi dari gerakan sipil ke gerakan politik didorong oleh banyak faktor, diantaranya faktor kedekatan dengan fungsionaris parpol, faktor menjaga eksistensi, faktor kebutuhan financial, faktor penguatan kapasitas, dan faktor untuk merubah kebijakan yang lebih baik. Dari semua faktor relasi yang terbentuk tersebut, maka relasi menjaga eksistensi serta memperkuat kapasitas politik menjadi faktor yang lebih dominan, dibandingkan dengan faktor ingin merubah kebijakan yang hanya relatif kecil menjadi agenda dari sejumlah aktivis sipil yang melakukan transformasi diri ke dalam partai politik.

About Post Author

JSI

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply