MOTIVATOR, INISIATOR, DAN INOVATOR BAGI PEREMPUAN ACEH

Read Time:9 Minute, 12 Second

MOTIVATOR, INISIATOR, DAN INOVATOR BAGI PEREMPUAN ACEH

(Kajian terhadap Aceh Besar)

Ditulis Oleh : 2Aryos Nivada

Gambaran Historis
Bila melihat realitas terhadap kehidupan masyarakat tani di Aceh Besar, khususnya perempuan sangat menunjukan beberapa peranan yang cenderung nilai partisipatinya tinggi. Bukti kongkrit ditunjukkan dibidang pertanian, dimana perempuan Aceh Besar lebih banyak melakukan kegiatan bertani daripada kaum lelakinya. Tetapi tidak dapat dipungkiri, kebudayaan partiarki sangat menyudutkan perempuan Aceh Besar dalam menumbuhkan persamaan peranan. Kebudayaan itu membatasi dalam ranah yang sempit, ini memperlihatkan watak dari kaum pria kurang memahami pembagian peran. Kecenderungan hipokrit nampak jelas dalam pola pikir kaum adam.
Kejayaan Aceh telah memberikan sebuah ruang pembaharuan emansipasi bagi kaum perempuan diukir dalam sejarah kegagahan para pahlawan Aceh, khususnya perempuan Aceh. Era tersebut kini kian terpuruk karena sangat jarang perempuan Aceh Besar menjadi pahlawan dalam bidang dunia pertanian. Orientasi dari pola pikir kaum perempuan cenderung melihat sisi buruk menjadi seorang petani, bahkan rata-rata lulusan dari universitas, khususnya disiplin ilmu pertanian lari dari pemikirannya dan beralih kebentuk pekerjaan lainnya.
Petani perempuan di Aceh Besar memilki karakteristik berbeda dengan perempuan Aceh daerah lainnya. Karakter itu tercermin dari partisipasi yang aktif hampir seluruh acara kebudayaan setempat, pekerjaan bertani lebih banyak peranan perempuan daripada kaum lelakinya, dan sebagaian besar masih menjunjung tinggi budaya partiarki plus mengabdopsi pemikiran dari orang tua. Ketiga element ukuran itu menjadi sedikit berbeda dengan daerah lainnya.
Bila dilihat dari aspek tatanan dari kesetaraan gender tentunya petani perempuan di Aceh Besar sangat termarginakan, dimana hampir keseluruhan proses produksi pertanian kaum perempuan lebih banyak mengambil peran dari lelaki yang seharusnya menjadi kewajiban secara personality. Wujud dari ketidakseimbangan gender ini, karena masih mengakarnya budaya partiarki di tengah-tengah pemahaman dari pikiran kaum adam.
Peningkatan tenaga kerja berkorelasi kepada pendapatan petani yang tidak seberapa besar dan peningkatan harga kebutuhan menyebabkan kaum petani Aceh Besar yang umumnya lelaki mencari lahan baru dalam pengertian mata pencaharian. Solusi alternatif dari petani lelaki di Aceh Besar mencukupi kebutuhannya keluarganya berupa membuka usaha berbentuk berdagang di kota.
Kebanyakan mereka meningkatkan penghasilan untuk menambah pendapatan keluarga terutama melalui usaha rumah tangga skala kecil. Berdasarkan statistik tahun 2005, Pada umumnya, usaha mereka (petani lelaki) terkonsentrasi pada sektor pertanian (65.2%), pelayanan (13.4%), perdagangan (12.2%) dan industri (8.3%). Konflik bersenjata di Aceh yang berlangsung selama hampir tigapuluh tahun (dimulai tahun 1976) mempengaruhi banyak perempuan dalam berbagai hal. Meskipun secara tradisional terdapat peran gender yang melekat pada perempuan namun sebagian perempuan ikut berperang di garis depan, sebagian lainnya mengambil alih tanggung jawab atas anggota keluarga yang ditinggalkan dengan memberi mereka makanan, pakaian dan uang (sementara suami-suami mereka yang berperang pulang beberapa bulan sekali). Diperkirakan sekitar 23% perempuan mengambil alih tugas sebagai kepala keluarga selama periode konflik. 4 Oleh karenanya, perempuan Aceh memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menunjang keluarga dan masyarakat mereka meski sering dengan cara yang tak terlihat oleh masyarakat.
Akibatnya lahan pertanian yang dimiliki ditinggalkan dan menjadi tanggung jawab sang istri. Bahkan kemungkinan tidak kembalinya sang suami, menyebabkan sang istri menjadi kepala keluarga. Sehingga peran sang istri menjadi rangkap, selain mengolah lahannya tuntutan lain yaitu pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya.
Peran besar kaum perempuan sebagai petani seharusnya menjadi sorotan, sehingga upaya yang dilakukan menjadi solusi untuk mempermudah kaum perempuan untuk mendapatkan perlakuan yang layak. Kenyataannya tidak demikian, banyak kebijakan yang diambil cukup merugikan petani perempuan.
Di Thailand misalnya, petani perempuan di sana pun melakukan kegiatan pengolahan tanah, seperti mencangkul atau membajak. Keberadaan mesin perontok padi juga mengancam keberadaan petani perempuan, yang biasanya menggunakan ani-ani sebagai alat perontok padi.
Pemecahan masalah itu perlu dilakukan dengan baik, pihak pemerintah instansi pendidikan dan instansi yang lain perlu terlibat untuk menyelesaikan permasalahan itu. Pemerintah agar bisa memberikan bantuan modal dengan agunan rendah atau tanpa agunan kepada para petani miskin, tanpa membeda-bedakan si peminjam baik perempuan atau laki-laki
Sebagai dampak gempa dan tsunami 26 Desember 2004 diperkirakan antara 110.000 sampai 120.000 keluarga mengungsi. Tingkat kemiskinan meningkat cukup besar dan menyebabkan tambahan 325.000 orang di NAD hidup di bawah garis kemiskinan. Tsunami tersebut juga membawa akibat mendalam terhadap mata pencaharian laki-laki dan perempuan. Sekitar 4.700 kapal nelayan hilang, 20.000 ha kolam ikan hancur, 60.000 ha tanah pertanian rusak, dan 100.000 usaha kecil hancur. Hal ini menyebabkan sekitar 600.000 laki-laki dan perempuan di Aceh dan Nias (sekitar seperempat dari keseluruhan penduduk yang bekerja) kehilangan pekerjaan.
Guna mengembalikan rehabilitasi dan rekonstruksi lahan pertanian yang rusak akibat konflik dan tsunami tentunya dibutuhkan sebuah pembaharuan. Indicator pembaharuan tersebut antara motivator, inisiator, dan inovasi. Aceh Besar bisa menjadi sebuah sample yang baik bagi daerah lain, tentunya peranan petani perempuan tidak terlepas, oleh karena itu indikator pembaharuan tersebut harus dilakukan.
Petani Perempuan Aceh Besar sebagai Motivator
Bila merujuk kepada pengertian motivator secara khusus sebagai pendorong, lalu bagaimana kalau didefenisikan secara holistik dikorelasikan dengan peranan perempuan Aceh Besar sebagai motivator adalah sebuah nilai gerakan pikiran yang diakutulisasikan dalam bentuk pemberian semangat kepada suaminya atau keluarganya untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud yaitu untuk mengembangkan bidang pertanian tertentu.
Mubyarto melalui pemikirannya menjelaskan kesuksesan sebuah pertanian terletak dari etos kerja serta mau menerima masuknya pengetahuan dibidang pertanian. Faktor mendorong diantaranya dapat berupa pembeian kredit, pemberian fasilitas dan sarana bagi petani, sehingga nilai psikologisnya bertambah kuat untuk melakukan usaha bercocok tanam.
Berdasarkan hasil pantauan sementara yang dilakukan oleh team peneliti dari SuloH di salah satu titik sample desa di Aceh Besar seperti Desa Lambaro Samahani, Desa Lamsiteh Cot, Desa Tumbu Baro, dan Desa Kampung Seulimum mendapatkan petani perempuan memainkan peranan sebagai pendorong bagi suamianya untuk mencari nafkah, sekaligus menunjukan kerja yang mengarah kepada pendorong untuk produktivitas komoditi pertanian.
Kiat petani perempuan Aceh Besar dalam melakukan sebagai motivator berupa memberikan masukan/nasehat kepada suaminya maupun anaknya dalam upaya memajukan perekonomian keluarga. Selain itu petani perempuan di Aceh Besar dalam memberikan dorongan dilihat dari kondisi suaminya dan adat istiadat setempat, karena masih mengakarnya nilai ajaran islam serta mengakarnya budaya partiarki.
Pentingnya peranan perempuan dalam pembentukan keluarga sakinah, keluarga yang memiliki kondisi kebahagian dan kesejahteraan yang berkeseimbangan lahiriah, bathiniah dan social.  Pernyataan tentang perempuan ini adalah wujud pengakuan dan kepercayaan masyarakat terhadap potensi, kemampuan dan kiprah peran perempuan.
Peran perempuan sekarang ini sudah terlihat nyata dalam berbagai bidang, mereka telah banyak yang berpendidikan tinggi, mereka tak canggung dalam berjuang di masyarakat menurut bakat dan kemampuannya masing-masing.  Insinyur pertanian sebagaian besar adalah perempuan, jadi sangatlah besar peran perempuan dibidang pembangunan pertanian diberbagai daerah, dengan memposisikan dirinya sebagai pembuat lapangan kerja dibidang pertanian, sebagai motivator, dinamisator dan regulator dibidang pertanian baik yang bergerak di swasta maupun di pemerintahan
Petani Perempuan Aceh Besar sebagai Inisiator
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan defenisi dari inisiator adalah memberikan sebuah masukan atau ide bagi sebuah tujuan. Sedangkan kalau kita tarik garis mengarah kepada bidang pertanian tentunya defenisinya berbeda tidak sesuai pengertian dari KBI (Kamus Besar Indonesia). Menurut kamus Pertanian Inisiator menjelakan sebuah pemberian masukan untuk kemajuan bidang pertanian.
Inisiator dari petani di Aceh Besar tidak terlepas pola pikir kaum petani perempuan yang menunjukan kesadaran diri, karena keadaan menuntut dirinya untuk pengambilan inisiatif bagi kemajua perekonomian keluarga. Tentunya ide tersebur relevan terhadap kondisi masing-masing petani perempuan di Aceh Besar.
Dalam pemberian ide pun tidak semua petani perempuan di Aceh besar bisa melakukan. Lagi-lagi nilai demokrasi di patahkan dengan kultur partiarki yang sangat kental bersarang di kepala kaum petani lelaki serta kultur setempat yang menutup kran bagi kebebasan beraspirasi.
Seharusnya negara Indonesia, khususnya masyarakat Aceh dapat berkaca dari negara Jepang yang bidang pertaniannya sangat maju sekali itu karena, nilai budaya partiarki dihilangkan dapat lebih dimajukan pola berpikir demokrasi. Pengambilan inisiatif menunjukan petani perempuan dan lelaki sangat seimbang, bahkan bisa signifikan pengaruh pengambilan inisiatif dalam memajukan pertanian disana.
Petani Perempuan Aceh Besar sebagai Inovator
Berwacana inovator tentunya kita tidak akan lepas membicara insiatif yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh penulis. Karena kedua ibarat sepatu dan kaus kaki. Penjelasannya inisiatif adalah sebuah pencurahan pikiran sedangan invator orang yang melakukan sekaligus melakukan usulan dari pikirannya tersebut. Intinya invator itu sebuah alat dalam mengimplementasikan pikiran yang berada dalam alam abstrak menuju realitas sebuah kegiatan.
Menurut penulis dalam memenuhi sebuah inovator haruslah memiliki pemikiran yang bersinggungan dengan nilai kemaslatan masyarakat banyak dan ditambah lagi dengan mutu sebuah inovator pun harus dilihat. Tidak mungkin menjalankan sebuah ide bila ide tersebut tidak bermutu untuk mengembangkan sesuatu hal. Intinya inisiatif dan inovator merupakan sebuah satu kesatuan sedangkan motivator ibaratnya mempercantik sebuah lukisan.
Peran perempuan sebagai inovator solusi cerdas untuk ikut meringankan beban suami dalam memperoleh penambahan pendapatan adalam suatu tugas yang mulia.  Pekarangan yang luas hendaknya dapat dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk ditamani dengan berbagai tanaman sayuran, tanaman obat dan bumbu-bumbuan maupun buah-buahan untuk meningkatkan pangan dan gizi keluarga, termasuk memelihara ternak.
 
Intensifikasi Pekarangan sebagai salah satu langkah petani kaum perempuan di Aceh Besar dalam memberdayakan dirinya dalam bidang pertanian yaitu dengan menggalakkan pemanfaatan pekarangan untuk ditanami dengan berbagai macam tanaman sayuran, obat-obatan, tanaman bumbu dan pemeliharaan ternak. Tanaman bayam, kacang panjang, kangkung, mentimun, tomat, sawi, kacang panjang, mangga, jeruk, sirih, kumis kucing, kencur, sereh, kunyit, memelihara ayam, bebek, kolam ikan dan sebagainya adalah jenis tanaman yang sangat cocok dikembangkan oleh kaum perempuan tersebut.
Langkah tersebut dilihat dari keadaaan geografis dan kelayakan tanah untuk di tanam, karena tidak semua jenis tanaman dapat di tanam di wilayah atau geografis Aceh Besar, sehingga dibutuhkan sebuah kajian proses terlebih dahulu agar bersinergis dengan langkah objektivif dari sebuah inovator.
Program yang dirintis oleh kaum ibu ini juga dalam rangka ikut mendukung program makanan tambahan bagi anak-anaknya.  Tersedianya berbagai macam tanaman sayuran dan buah dipekarangan adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan  makanan dan gizi bagi tubuh  karena mempengaruhi :
a.       perkembangan jasmanin dan rohani;
b.      daya ingat terutama pada anak-anak;
c.       daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Sebagai salah satu peran perempuan dalam membangun pembangunan pertanian yaitu dengan ikut berperan dalam menciptakan program-program yang mengarah pada pemberdayaan perempuan dengan meluncurkan program diversifikasi pangan dan gizi yaitu program yang berupaya meng-intensifikasi pekarangan sebagai salah satu gerakan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan ini.
Niat yang tulus, kerja yang ikhlas dalam membangun keluarga adalah hal yang sangat baik, karena bagaimana pun perempuan adalah tiang keluarga, sehingga menciptakan keluarga yang sakinah, keluarga yang memiliki kesejahteraan dengan keseimbangan dunia dan akhirat.  Itulah tugas pokok perempuan, namun disisi lain mereka dapat membuat sesuatu untuk mendukung dan menggapai tugas mulia diatas misalnya ikut berperan nyata dalam membangun pembangun pertanian dengan terus menambah pengetahuan, skill dan pengalaman adalah sangat mulia dan kemandirian seorang perempuan dapat terlihat dengan kelas.
Ciri-ciri perempuan yang mempunyai kemandirian ini sangat terlihat karena memiliki :

  1. Jiwa motivator
  2. Jiwa Inisiatif
  3. Jiwa inovator
  4. Kompetensi diri,
  5. Konsistensi,
  6. Kreativitas,
  7. Komitmen, dan
  8. Adanya kendali diri.

Jadi dengan kualitas pribadi yang baik, maka perempuan akan lebih menyadari dan memahami dirinya, mampu mengarahkan dirinya, dan mewujudkan dirinya tanpa kehilangan kodratnya dan Insya Allah mampu berbicara banyak dalam membangun pembangunan pertanian bangsa ini, serta bagaimanapun tantangan era-globalisasi yang kita hadapi kita tidak  akan terlibas.
—————————————————-

[1] Sebagai bahan penelitian SuloH sekaligus di publikasi di Aceh Institute (belum di publikasikan)
2. Penulis adalah Peneliti SuloH, Wakil Manager Politik PRA, dan Staf Koalisi NGO HAM Aceh

About Post Author

JSI

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply